top of page

Mangrove Bontang Herping



Untuk tulisan kali ini, saya mencoba untuk sekedar berbagi pengalaman kami yang baru saja melakukan perjalanan singkat. Perjalanan ini awalnya hanya dijadikan referensi untuk destinasi selanjutnya, namun sembari mengisi waktu liburan semester yang segera berakhir dan menanti kedatangan beberapa anggota yang sedang melaksanakan ekspedisi di Malinau, kami yang tersisa tidak lantas hanya duduk diam. Kami memutuskan untuk melakukan perjalanan menuju salah satu kota besar di Kalimantan Timur yaitu Kota Bontang selama tiga hari, dimulai dari tanggal 4 Februari sampai dengan 6 Ferbruari 2017. Kota ini dikenal dengan hutan mangrove yang luas. Perjalanan ini ditempuh kurang lebih 3 jam dari Kota Samarinda menuju Kota Bontang. Tujuan perjalanan kami yaitu melakukan survei di beberapa kawasan hutan mangrove Kota Bontang. Pengamatan ini juga dibantu oleh beberapa kawanan dari Fahutan Unmul.


Hari pertama, kami melakukan survey lokasi pada sore hari di Taman Wisata Graha Mangrove. Awalnya kami sempat pesimis, karena lokasinya yang sangat ramai pengunjung. Tak heran, lokasi ini merupakan salah satu objek wisata ditambah lagi saat itu adalah weekend. Sampai dengan malam hari kami melakukan pengamatan selama dua jam di sekitar mangrove dan menemukan salah satu jenis amfibi, Fejervarya cancrivora dan reptil Emoia acrostata. Merasa sedikit kurang beruntung, namun tak mematahkan semangat kami, karena masih ada hari esok.


Hari kedua kami melakukan survey lokasi pada siang hari di daerah Bontang Kuala. Salah satu dari kawan lama kami mengatakan bahwa empang di sekitar mangrove sering terlihat reptil dan amfibi. Dan benar, kami kembali banyak menemukan Emoia acrostata yang berada di sekitar empang. Kami juga mendapat informasi dari masyarakat sekitar sering kali melihat Boiga dendrophila. Merasa cukup menarik dengan lokasi empang dan mangrove, kami sepakat memilih lokasi tersebut sebagai lokasi kedua, dan survei kami akhiri sore hari itu. Malam haripun tiba dan saatnya kami melanjutkan pengamatan. Kami berhasil menemukan beberapa jenis reptil dan amfibi, diantaranya Lepidodactylus lugubris, Emoia arcostata, serta Fejervarya cancrivora, yang letaknya tak jauh dari Gerarda prevostiana di sekitar empang dan banir. Untuk sementara, kami menyimpan jenis di kantong plastik untuk dokumentasi dan pengukuran selanjutnya. Survey kami akhiri selama 2,5 jam karena jenis-jenis yang sama kami temukan secara berulang dan dilanjutkan dengan pengukuran jenis. Ada beberapa jenis tidak sempat dilakukan pengukuran dikarenakan terlepas saat akan dimasukkan ke dalam kantong. Pengukuran menggunakan meteran jahit dengan metoda SVL (Snout Vent Length) sebagai berikut:


Tabel 1, SVL Hasil Pengamatan

Pagi harinya adalah hari terakhir yang berharga dan kami tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu. Kami kembali menuju Taman Wisata Graha Mangrove. Pengamatan kali ini sedikit berbeda karena kami menyusuri hutan mangrove selama 1 jam yang dengan speedboat. Untuk menyusuri hutan mangrove cukup meronggoh kocek sebesar 25ribu rupiah/orang. Menurut pengemudi speedboad sering terlihat Boiga dendrophila, dan Shore pit viper yang sering terlihat berada di pucuk pohon mangrove setelah hujan turun. Beliau juga mengatakan bahwa buaya juga sering muncul di sekitar muara. Namun saat itu kami hanya melihat biawak yang sedang berenang menghampiri banir, namun belum sempat didokumentasikan oleh tim. Kami hanya menemukan beberapa jenis burung seperti raja udang, burung picuk ular, elang, dan seekor Macaca

Menerobos Lebatnya Mangrove

Proses Pengukuran

Bentuk Perakaran Mangrove dan Lokasi Pengamatan







Dalam melakukan pengamatan satwa liar, terutama pada herping, diperlukan nyali yang besar dalam penangkapan jenis, mata yang terlatih dan jelih untuk dapat bertemu satwa (reptil dan amfibi) di suatu tempat, mengetahui habitat, serta cuaca dan waktu juga sangat penting untuk diperhatikan. Jadi, bila anda ingin melatih kemampuan dan kesempatan bertemu dengan reptile dan amfibi, anda bisa bergabung bersama kami di kesempatan dan lokasi berikutnya, ya! Pengamatan pada areal hutan mangrove kami akhiri dan kami kembali ke Samarinda siang itu.


bottom of page